Indonesia
English
Español
Português
русский
Français
日本語
Deutsch
tiếng Việt
Italiano
Nederlands
ภาษาไทย
Polski
한국어
Svenska
magyar
Malay
বাংলা ভাষার
Dansk
Suomi
हिन्दी
Pilipino
Türkçe
Gaeilge
العربية
Indonesia
Norsk
تمل
český
ελληνικά
український
Javanese
فارسی
தமிழ்
తెలుగు
नेपाली
Burmese
български
ລາວ
Latine
Қазақша
Euskal
Azərbaycan
Slovenský jazyk
Македонски
Lietuvos
Eesti Keel
Română
Slovenski
मराठी
Srpski језик
Esperanto
Afrikaans
Català
שפה עברית
Cymraeg
Galego
Latviešu
icelandic
ייִדיש
беларускі
Hrvatski
Kreyòl ayisyen
Shqiptar
Malti
lugha ya Kiswahili
አማርኛ
Bosanski
Frysk
ភាសាខ្មែរ
ქართული
ગુજરાતી
Hausa
Кыргыз тили
ಕನ್ನಡ
Corsa
Kurdî
മലയാളം
Maori
Монгол хэл
Hmong
IsiXhosa
Zulu
Punjabi
پښتو
Chichewa
Samoa
Sesotho
සිංහල
Gàidhlig
Cebuano
Somali
Тоҷикӣ
O'zbek
Hawaiian
سنڌي
Shinra
Հայերեն
Igbo
Sundanese
Lëtzebuergesch
Malagasy
Yoruba
简体中文
繁体中文2024-09-20

Kesimpulannya, mainan edukasi DIY adalah cara yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak untuk belajar dan mengembangkan keterampilan penting. Mainan ini menawarkan berbagai manfaat bagi perkembangan anak, termasuk peningkatan keterampilan pemecahan masalah, kreativitas, dan koordinasi tangan-mata. Orang tua dapat memilih dari berbagai jenis mainan edukasi DIY yang cocok untuk anak-anak dari berbagai usia dan tingkat perkembangan.
Ningbo Yongxin Industry Co, Ltd adalah produsen terkemuka mainan pendidikan DIY berkualitas tinggi. Produk kami dirancang untuk mendorong kreativitas dan imajinasi anak-anak sekaligus membantu mereka mengembangkan keterampilan penting. Kunjungi website kami dihttps://www.yxinnovate.comuntuk mempelajari lebih lanjut tentang produk kami dan melakukan pemesanan. Untuk pertanyaan apa pun, silakan hubungi kami dijoan@nbyxgg.com.
1. Lillard, AS, Lerner, MD, Hopkins, EJ, Dore, RA, Smith, ED, & Palmquist, CM (2013). Dampak permainan pura-pura terhadap perkembangan anak: Tinjauan terhadap bukti. Psikolog Amerika, 68(3), 191.
2. Berk, LE, Mann, TD, & Ogan, AT (2006). Permainan khayalan: Sumber untuk pengembangan pengaturan diri. In Play=Belajar (hlm. 74-100). Penerbit Asosiasi Lawrence Erlbaum.
3. Christakis, DA (2009). Dampak penggunaan media pada masa bayi: Apa yang kita ketahui dan apa yang harus kita pelajari? Acta Pediatrica, 98(1), 8-16.
4. Miller, PH, & Aloise-Young, PA (1996). Teori Piaget dalam perspektif. Buku Pegangan Psikologi Anak, 1(5), 973-1017.
5. Hirsch-Pasek, K., & Golinkoff, RM (1996). Asal usul tata bahasa: Bukti dari pemahaman bahasa awal. Pers MIT.
6. Hirsh-Pasek, K., Golinkoff, RM, Berk, LE, & Singer, DG (2009). Mandat untuk pembelajaran menyenangkan di prasekolah: Menyajikan bukti. Pers Universitas Oxford.
7. Smith, JA, & Reingold, JS (2013). Yang terbaik dari kedua dunia: Masalah struktur dan agensi dalam kreativitas komputasi, dengan penekanan pada seni visual. Topik dalam Ilmu Kognitif, 5(3), 513-526.
8. Kim, T. (2008). Hubungan antara permainan Blocks-and-Bridges, keterampilan spasial, pengetahuan konseptual sains, dan kinerja matematika pada taman kanak-kanak Korea. Penelitian Anak Usia Dini Triwulanan, 23(3), 446-461.
9. Fisher, K., Hirsh-Pasek, K., Newcombe, N., & Golinkoff, RM (2011). Mengambil bentuk: Mendukung perolehan pengetahuan geometri anak-anak prasekolah melalui permainan yang dipandu. Perkembangan Anak, 82(1), 107-122.
10. Jaakkola, T., & Nurmi, J. (2009). Menumbuhkan pemikiran matematis anak usia dini melalui tindakan guru. Pendidikan dan Perkembangan Dini, 20(2), 365-384.